Bad Mood dan Sinar Matahari
Oleh Writer, 15 Feb 2020
Pernahkah terbayang, bagaimana jadinya jika tidak ada matahari?
Gelap...
Beku...
Tidak ada makanan...
Tidak ada kehidupan!
Ya, rasanya semua orang juga mengetahui tentang hal ini.
Matahari, betapa ini adalah sumber kehidupan yang sungguh berarti.
Coba pergilah ke luar rumah di pagi hari, di sana kau akan merasakan hangatnya sinar matahari menyapa tubuhmu. Sapaannya bukan hanya sekedar menyapa, ‘sapaannya’ bisa menghangatkan tubuh, dan memberi banyak manfaat lainnya.
“Pergilah keluar rumah dan lihatlah apa yang ada di luar sana!” Ternyata kata bijak ini bukan bermaksud hanya meminta kita untuk melihat apa yang ada di luar. Tapi ketika kita sudah berada di luar rumah, sinar matahari lah yang salah satunya membuat kita bisa melihat ini dan itu. Ternyata salah satu manfaat sinar matahari adalah bisa menghasilkan hormon serotonin. Hormon inilah yang bisa mempengaruhi mood seseorang. Coba kau ingat deh, ketika di luar mendung, kau cenderung ingin berada di dalam rumah saja bukan, rasanya tidak ingin melakukan apa-apa. Nah, ketika mendung tersebut, kadar serotonin dalam tubuhmu tidaklah tinggi. Makanya mendung itu adalah saat-saat di mana rasanya kasur serasa lebih posesif dari pada biasanya. Apakah kalian pernah merasakan itu?
Sinar matahari juga ternyata bisa meningkatkan jumlah glikogen. Berada di luar ruangan dan terkena sinar matahari, ternyata juga bisa meningkatkan jumlah glikogen pada tubuh. apa itu glikogen? Glikogen adalah sumber energi cadangan dalam tubuh kita. Kandungan glikogen inilah yang bisa membuat tubuh kita dapat mempertahankan keseimbangan fungsinya dalam men-support berbagai aktivitas kita.
Merasa jenuh atau bad mood?
Ayo, ketika cerah pergilah ke luar dan rasakan limpahan manfaat sinarmatahari!
Artikel Terkait
Artikel Lainnya