Era sebelum kemerdekaan Bangsa Indonesia adalah masa yang paling pahit bagi rakyat Indonesia. Seperti kita ketahui bahwa era sebelum Indonesia merdeka seringkali diisi dengan banyak sekali kepahitan dan kekejaman. Sebagai contoh adalah pemerasan bahan makanan pokok, rempah-rempah, hingga perbudakan manusia pada masa penjajahan Jepang.
Banyak sekali peristiwa memilukan yang terjadi dan menyerang penduduk pribumi. Oleh sebab itu di Indonesia terdapat beberapa bangunan dengan nilai sejarah sangat tinggi. Bangunan tersebut bahka menjadi saksi bisu bagaimana kejamnya penjajah dalam masa sebelum kemerdekaan.
Tetapi, sekarang ini kebanyakan bangunan sejarah tersebut dijadikan tempat wisata sejarah untuk mengenang peristiwa sebelum kemerdekaan. Berikut ini adalah beberapa bangunan yang menjadi saksi bisu pada masa penjajahan:
1. Tugu Proklamasi
Bangunan bersejarah pertama yang menjadi saksi perjuangan Indonesia adalah Tugu Proklamasi. Bangunan ini merupakan tempat dimana Naskah Proklamasi pertama dibacakan oleh Ir. Soekarno sebagai presiden Indonesia pada masa itu. Tugu ini sendiri terletak di wilayah Jakarta Pusat. Disana Anda bisa melihat adanya 3 monumen yang sangat bersejarah, Monumen tersebut adalah Patung Soekarno dan Hatta, Tugu Petir, dan juga tugu wanita. Pada bagian tengah, anda bisa menyaksikan patung naskah proklamasi yang dibuat dengan sangat cantik. Yang unik dari tugu ini adalah beberapa filosofi dari bangunannya. Sebagai contoh adalah 17 sirip yang memiliki makna tanggal 17. Sirip yang paling panjang ada di bagian tengah dengan tinggi 8 meter. Sirip paling tinggi ini melambangkan bulan Agustus. Sementara itu, pundak pundak di bagian sirip berjumlah 45 buah yang melambangkan tahun 1945.
2. Rumah Rengasdengklok
Rumah yang satu ini sudah sangat terkenal. Rumah ini berlokasi di Kecamatan Rengasdengklok. Jawa Barat. Disanalah beberapa pemuda dan Soekarno – Hatta membuat perundingan tentang naskah proklamasi yang akan dibacakan. Hingga kini rumah tersebut masih terjaga dengan baik. Semua bagian dari rumah tersebut pun kabarnya masih sama dengan aslinya karena rumah ini dirawat oleh cucu Djiauw Kie Siong. Memang sengaja perawatan tersebut dilakukan dengan cara tak mengubah apapun sehingga sangat mirip dengan rumah aslinya dulu. Namun, perabotan di dalam rumah sudah diganti dengan replika. Sementara itu, perabotan yang asli sudah ditempatkan di Museum Sri Baduga yang terletak di Bandung.
3. Lawang Sewu
Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan tempat atau bangunan bersejarah yang ada di Semarang ini. Tetapi, sayangnya banyak orang yang lebih mengenal bangunan ini karena dianggap penuh misteri dan angker, dibandingkan mengetahui tentang faktor sejarah di baliknya. Padahal, bangunan ini menjadi saksi bisu bagaimana kejamnya penjajah di jaman dulu. Jika Anda berkunjung kesana, Anda bisa mencoba mengikuti wisata untuk menjelajah isi dari lawang sewu hingga ke bagian bawah tanahnya. Di bagian bawah tanah lawang sewu, Anda akan menemukan area seperti penjara yang jauh dari kata layak. Penjara tersebut dibuat untuk kaum pribumi yang melanggar aturan. Beberapa penjara memiliki ukuran sangat kecil dan bahkan sangat pendek. Parahnya penjara ini digunakan untuk banyak orang dalam satu sel. Yang membuatnya lebih kejam adalah area bawah tanah ini juga merupakan saluran air. Tak jarang terjadi banjir disana dan suasananya sangat gelap serta lembab.
4. Jalan Raya Daendels (Anyer – Panarukan)
Selanjutnya adalah jalan raya Daendels yang menghubungkan anyer hingga panarukan. Pembangunan jalan raya ini berbeda dengan pembangunan infrastruktur zaman sekarang. Hal ini karena jalan raya daendels dibangun dengan unsur perbudakan manusia atau yang dikenal juga dengan nama kerja rodi. Daendels menjadi seorang Jenderal Hindia Belanda pada waktu itu dan ditugaskan untuk melindungi tanah Jawa dari serangan Inggris. Dirinya pun membangun jalan raya daendels yang dikenal dengan jalan raya POS dengan panjang sekitar 1000km.
5. Museum Fatahillah
Banyak dari Anda pasti sudah pernah mendengar nama dari museum ini bukan? Atau, beberapa dari Anda mungkin bahkan sudah pernah berkunjung kesana. Museum ini kini menjadi salah satu destinasi wisata menarik di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Namun, dulu museum ini memiliki sejarah yang kelam. Dulu museum ini merupakan penjara dan tempat eksekusi. Peristiwa paling menyayat hati adalah ketika Adriaan Valckenier yang memerintahkan ribuan orang keturunan Tionghoa untuk berbaris di depan museum ini. Kemudian, mereka dieksekusi secara tak manusiawi oleh algojo. Peristiwa ini pun dikenal dengan nama Geger Pecinan.
Kini beberapa tempat tersebut memang tidak seperti dulu lagi. Anda bisa mengunjunginya sesekali untuk tetap mengetahui sejarah jaman dulu.
"Bertumbuh atau Matiâ€, Pesan Singkat Penuh Makna untuk Pengusaha
22 Feb 2022 | 734
Pesan ini pertama kali saya dengar dari Abi Darwis. Nama lengkapnya Darwis Dharmaji Harsono.Ia seorang master coach yang dikenal sangat keras dan “bengis” dalam ...
Band Jamrud: Pilar Pop Rock Indonesia
10 Mei 2024 | 308
Band Jamrud telah lama menjadi ikon dalam dunia musik rock Indonesia. Sejak kemunculannya pada tahun 1990-an, band ini telah berhasil menciptakan banyak lagu rock yang populer di tanah air. ...
Sholat dengan Suasana Sejuknya Alam di Masjid Daarul Aulia
20 Jan 2022 | 661
Ingin mendapatkan suasana dengan alam yang sejuk dan tenang saat melaksanakan ibadah sholat? Silahkan berkunjung ke Masjid Daarul Aulia! Masjid ini terletak di sekitar area Gunung Putri ...
Swasta vs Negeri: Mana yang Lebih Baik untuk Masa Depanmu?
21 Agu 2024 | 78
Pilihan kuliah di universitas swasta atau negeri adalah salah satu keputusan penting yang harus diambil oleh siswa-siswi yang akan melanjutkan pendidikan tinggi. Setiap jenis universitas ...
5 Rahasia Kulit Glowing ala Remaja Korea: Skincare Routine Wajib Coba!
28 Jun 2024 | 102
Kulit glowing ala remaja Korea telah menjadi standar kecantikan yang banyak diidolakan oleh wanita di seluruh dunia. Bagi para remaja Korea, memiliki kulit yang sehat dan bercahaya bukanlah ...
Cara Mudah Menemukan Konsultan Manajemen SDM Yang Berkualitas
13 Agu 2019 | 2622
Bagi perusahaan besar, karyawan merupakan aset yang harus terus dikembangkan kemampuannya. Tujuan dari pengembangan ini adalah meningkatkan produktivitas kerja, memberikan kesempatan untuk ...